Sistem
kerja Instalasi Pemadam Kebakaran pada gedung dan kawasan biasanya menggunakan
media air yang ada di Ground Tank (berada di sebelah Ruang Pompa), yang
dipompakan keseluruh instalasi hydrant dan sprinkler melalui pipa-pipa induk
sesuai dengan pembagian zone masing-masing.
Jaringan
instalasi hydrant dan sprinkler dipisahkan menjadi dua instalasi pemipaan
khusus sesuai dengan fungsinya, yaitu :
- Instalasi Fire Hydrant
Instalasi
pemipaan hydrant adalah instalasi dimana di setiap lantai dari setiap gedung
disediakan Hydrant Box lengkap dengan perlengkapannya, yaitu landing Valve Ø 2
½” 1 ½”, Fire hose & Nozzle, Hose rack. Sistem kerja Fire hydrant yang
terpasang menggunakan system air, (media yang digunakan adalah air). Instalasi
pada system ini air stand by , sehingga apabila akan difungsikan harus
mengadakan air dari ruang pompa dimana akan difungsikan dengan membuka Landing
valve pada IHB tersebut.
- Sedangkan untuk system hydrant eksternal disediakan Hydrant Pillar dan Siamesse Connection yang tersebar di area site plant (kawasan). Hydrant difungsikan dengan cara memasang Hose dan Nozzle dan membuka Valve Pillar. Adapun Siamese Connection disediakan dengan maksud apabila air yang digunakan habis, maka team pemadam kebakaran dapat menyuntikkan air dari mobil ke instalasi hydrant yang ada atau karena pompa pemadam kebakaran tidak dapat di operasikan.
Instalasi Sprinkler
Instalasi
sprinkler adalah instalasi dimana setiap lantai dari setiap gedung terdapat
head sprinkler yang dilengkapi Flow Switch pada pipa induknya. Flow switch ini
berfungsi sebagai detector. Bila head sprinkler pecah (break) mengakibatkan
memancarnya air melalui sprinkler, air yang mengalir melalui pipa akan
menggerakkan flow switch untuk mengirim signal ke System Fire Alarm untuk
menyalakan alarm bell.
Sprinkler
head akan bekerja (pecah) apabila terdapat konsentrasi panas melebihi 68ºC pada
daerah dimana titik sprinkler head tersebut terpasang, setelah sprinkler head
pecah secara otomatis, media air yang tertahan oleh head sprinkler akan
dipancarkan melalui penampang head sprinkler untuk pemadaman api.
Pada
Instalasi Sprinkler sebelum menuju ke mainline lantai juga biasanya terpasang
Pressure Reducing Valve, yang dimaksudkan untuk menurunkan tekanan yang tinggi
menjadi tekanan kerja, (batas maksimum kemampuan head sprinkler menahan
tekanan).
Agar
dapat mengoperasikan system dengan benar maka operator sangat dianjurkan untuk
mengikuti langkah-langkah berikut :
1.
Pengoperasian
Pompa Kebakaran dianjurkan dilakukan secara Otomatis.
2.
Fungsi
Jockey Pump adalah untuk menjaga tekanan air di dalam sistem instalasi tetap
stabil, sehingga apabila terjadi sedikit kebocoran pada pompa, valve dan
perlengkapan lainnya dalam instalasi, maka Jockey Pump akan mengembalikan pada tekanan
yang di tentukan.
3.
Mengingat
fungsi dari jockey pump sebagai pen-stabil tekanan dalam instalasi, maka sangat
dianjurkan agar pengoperasiannya diatur secara otomatis.
4.
Fungsi
Electric Pump adalah untuk memompa air dari Fire Tank ke seluruh instalasi hydrant
sprinkler jika terjadi kebakaran. Pompa electric harus dioperasikan secara
otomatis.
5.
Fungsi
Diesel Pump adalah untuk memompa air dari dari Fire Tank ke seluruh instalasi
hydrant dan sprinkler jika terjadi kebakaran dan terjadi pemadaman listrik yang
mengakibatkan electric pump tidak dapat difungsikan. Pompa diesel harus
dioperasikan secara otomatis.
6.
Untuk
menjaga supaya setelah pompa pemadam kebakaran jalan, pompa dapat berjalan
terus menerus melayani hydrant pada pipa tekan dibuatkan pipa bypass yang
dilengkapi dengan relief valve, sehingga bila tekanan air dalam pipa mendekati
11 Kg/Cm2 relief valve akan terbuka (air dari relief valve akan dikembalikan ke
pipa hisap atau tanki bawah) dan pompa pemadam kebakaran tidak akan mati atau
berhenti bekerja.
7.
Pressure
Relief Valve disetel terbuka pada tekanan air 10.5 Kg/Cm2.
8.
Pressure
Tank digunakan dalam instalasi hydrant pump dimaksudkan untuk mejaga kestabilan
tekanan dari pompa hydrant, juga berfungsi untuk membuang udara yang terjebak
dalam instalasi hydrant pump.
9.
Alarm
gong terdiri dari Valve dengan accessories pipa kapiler dan bell yang akan
berfungsi dengan bantuan tekanan air yang mengalir dalam instalasi hydrant
sprinkler. Alarm gong lazim dipasang di ruang pompa, biasanya pada riser (untuk
type vertical). Bila ada yang terbuka dari dari system instalasi baik hydrant
(landing valve yang dibuka) ataupun sprinkler yang pecah yang mengakibatkan
terjadinya aliran pada pipa kapiler dari alarm tersebut yang lalu menggerakan
bell dengan tenaga mekanis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar